Selasa, 30 Oktober 2007

MENGHITUNG HARI



1. Pendahuluan


Memasuki tahun yang baru ini baiklah setiap orang percaya termotivasi oleh doa Musa dalam Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana” dan peringatan Rasul Paulus dalam Efesus 5:16, “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat,” untuk mengisi atau memanfaatkan setiap detik yang amat berharga dengan sesuatu yang bernilai tinggi di hadapan Allah. Sesuatu yang amat berharga itu adalah kehidupan iman.
Apa saja yang dapat dilakukan sepanjang tahun 2008 nanti agar membuat iman kita terus bertumbuh menjadi semakin kuat dan semakin dewasa di dalam Tuhan? Berikut ini disajikan beberapa tip yang dapat digunakan dalam membangun iman.

2. Pentingnya Membangun Iman

Banyak orang percaya mungkin berkata bahwa mereka telah memiliki iman. Pertanyaannya adalah iman yang seperti apa yang dimilikinya. Apakah iman yang hanya tertuju kepada Yesus ataukah iman kepada berkat-Nya saja? Apakah iman yang kokoh dan kuat sehingga mampu menahan angin dan badai ataukah iman yang raouh? Apakah iman yang utuh bulat seperti sebiji sesawi ataukah iman yang mendua hati? Apakah iman yang dewasa dan sempurna ataukah iman yang masih bersifat kekanak-kanakan?
Sangatlah penting memperhatikan posisi iman kita, dan terus membuatnya bertumbuh sehingga menjadi iman seperti yang Tuhan kehendaki: iman yang mampu memindahkan gunung!
Mengapa hal membangun iman menjadi sangat penting? Alkitab memberikan beberapa alasan sebagai berikut.

  • Hanya dengan iman setiap orang dapat berkenan kepada Allah – Ibrani 11:6a, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.”
  • Iman itulah yang mampu mengalahkan dunia – I Yohanes 5:4b, “Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
  • Iman yang teguh dapat melawan segala pencobaan dari si Jahat – I Petrus 5:9, “Lawanlah dia dengan iman yang teguh, …”
  • Iman mampu menggerakkan hati Allah untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya, bahkan dalam hal-hal yang mustahil sekakipun – Lukas 7:9, “Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!’”.

Kedewasaan iman tidak bisa diperoleh dalam sekejap, secara instant. Iman yang dewasa membutuhkan proses, membutuhkan waktu. Namun jika proses itu dijalani dengan tekun, maka hasilnya luar biasa.
Itu berarti bahwa membangun iman bukan merupakan seuatu yang remeh, yang bisa ditunda-tunda. Membangun iman merupakan hal yang terpenting dan sangat serius. Sangat urgen dan tak bisa ditunda-tunda lagi.

3. Tip-tip Membangun Iman

Sebenarnya Tuhan sudah menyediakan bagi anak-anak-Nya berbagai sarana dan fasilitas agar iman kita bertumbuh. Namun tidak banyak yang memahaminya. Atau, sekalipun telah diketahui, masih ada orang yang tidak memanfaatkannya dengan baik. Beberapa hal praktis yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut.

  1. Saat Teduh pribadi dengan Tuhan – Mulailah membinasakan menetapkan jam tertentu (pagi, siang atau sore hari) untuk mengadakan Saat Teduh pribadi dengan Tuhan. Dalam Saat Teduh Anda dapat memandang wajah Tuhan dan memuliakan-Nya. Dalam Saat Teduh itu pula Anda dapat mengadakan refleksi atau instrospeksi diri.Walaupun durasi waktu bukan standar perkenanan Tuhan atas doa kita, tetapi pada umumnya Saat Teduh berlangsung sekitar 60 menit. Anda bisa membaginya dalam empat bagian sebagai berikut:
  • A – Adoration (pengagungan), di mana Anda dapat memuji dan menyembah Tuhan yaitu dengan menaikkan satu dua lagu penyembahan (bersama atau tanpa iringan musik). Apabila ada yang telah memperoleh karunia berbahasa roh, dapat menggunakannya untuk membangun iman Anda (I Korintus 14:4).
  • C – Confession (pengakuan), di mana Anda mengaku dosa secara langsung kepada Tuhan, baik menyangkut dosa pribadi, dosa keluarga, dosa para pemimpin, bahkan dosa bangsa. Hanya setelah ada pengakuan, maka Allah yang setia dan adil itu akan mengampuni segala dosa (I Yohanes 1:9).
  • T – Thanksgiving (pengucapan syukur), di mana Anda dapat mengucap syukur atas segala sesuatu yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupan Anda, baik yang nampaknya menyenangkan atau yang mungkin kurang menyenangkan. Ketahuilah bahwa, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, …” (Roma 8:28)
  • S – Supplication (permohonan), di mana Anda dapat meminta, mencari, dan mengetuk pintu hati Allah untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan Anda sesuai dengan janji-Nya (Matius 7:7; Filipi 4:19). Di sini Anda juga dapat menaikkan doa-doa syafaat, memohon rahmat Tuhan bagi para sahabat yang Anda doakan, bagi bangsa dan negara, juga bagi orang-orang yang selama ini menyakiti hati Anda.

2. Mezbah Keluarga – Bagi Anda yang telah berkeluarga, iman keluarga dapat dibangun melalui Mezbah Keluarga (MK). Minimal seminggu sekali semua anggota keluarga berkumpul. Anda bisa memuji Tuhan bersama seluruh keluarga, sharing satu sama lain, membaca firman Tuhan bersama, kemudian saling menguatkan dan mendoakan. Banyak masalah dan konflik dalam keluarga teratasi dan terselesaikan dalam MK, karena di sana ada saling menerima, memaafkan, mengampuni, dan memulihkan.

3. Ibadah raya dan Kelompok Sel – Aturlah waktu Anda sehingga tetap bisa setia mengikuti ibadah raya di gereja Anda, serta bergabung dengan kelompok sel yang terdekat dengan tempat tinggal Anda. Jika dalam ibadah raya kita bergabung dengan begitu banyak orang dari latar belakang yang berbeda dan tidak bisa saling mengenal satu sama lain, maka dalam kelompok kecil kita bisa saling kenal dan berinteraksi. Anda bisa memahami pergumulan dan kebutuhan orang lain serta bagaimana Tuhan menolong mereka sesuai dengan kesaksian yang mereka sampaikan.

4. Persekutuan dengan Firman Tuhan – Nikmati persekutuan dengan firman Tuhan secara teratur, baik dengan menggunakan bahan dari Renungan Sinar Kasih ini atau langsung dari Alkitab. Sekalipun ada bagian-bagian dalam firman Tuhan yang belum Anda pahami, jangan berhenti membacanya. Ketekunan Anda bersekutu dengan firman akan membangun iman. Sediakan pula buku tulis dan pena untuk mencatat beberapa hal yang Roh Kudus ajarkan pada Anda saat bersekutu dengan firman-Nya. Hafalkan juga beberapa ayat yang Anda pandang akan sangat menolong diri Anda atau orang lain. Selanjutnya renungkan bagian firman Tuhan dan lakukan. Hanya orang yang melakukan firman Tuhan yang akan memiliki iman yang semakin dewasa (Yakobus 1:25).

5. Menghadapi tantangan dan kesulitan – Iman juga bisa dibangun ketika ada tantangan dan kesulitan. Pada saat itulah Anda akan mengalami penyertaan Tuhan, kedahsyatan kuasa-Nya, kebenaran firman-Nya, keajaiban kasih-Nya. Dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, otot-otot iman kita menjadi semakin terlatih. Jangan lari atau menghindar dari tantangan dan kesulitan. Yakinlah bahwa berbagai tantangan dan kesulitan tidak akan melebihi kekuatan Anda, dan Allah yang setia itu akan menyertai serta memberikan jalan keluar bagi Anda (I Korintus 10:13). Jangan menjadi orang yang berhenti atau berjalan di tempat (quitters), jangan pula menjadi orang yang berhenti di tengah jalan (campers). Melainkan jadilah orang yang terus maju hingga sampai ke puncak (climbers).

6. Memberitakan Kabar Baik – Jika kita beriman kepada Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang telah menanggung segala dosa kita di kayu salib-Nya, maka iman itu dapat semakin dibangun dengan membagikan Kabar Baik tentang karya penebusan dan keselamatan yang telah Ia kerjakan. Saat Anda memberitakan Kabar Baik tentang kasih Allah yang menganugerahkan keselamatan (yaitu pemberitaan secara proklamatif), Anda akan terharu menyaksikan bagaimana kemudian Roh Kudus bekerja, sehingga timbul iman dalam diri orang itu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
Pemberitaan Kabar Baik juga sangat efektif bila dilakukan melalui keteladanan hidup Anda (yaitu pemberitaan secara presentif) (I Timotius 4:12). Perbuatan dan perilaku Anda berkata-kata lebih banyak dari ucapan Anda.

7. Membaca Buku-buku Rohani – Kita bisa membangun iman kita melalui apa yang kerjakan dalam kehidupan orang lain, di benua yang lain. Melalui buku-buku rohani yang baik dan bermutu, Anda akan belajar banyak hal: tentang kegagalan dan keberhasilan, tentang putus asa dan kegigihan, tentang pergumulan dan kemenangan. Sisihkan uang Anda untuk membeli buku rohani, atau meminjamnya di Perpustakaan Gereja atau pada teman yang memiliki buku-buku tersebut.

8. Melayani Tuhan dan sesama – Akhirnya, iman Anda akan bertumbuh melalui pelayanan yang Anda lakukan. Bisa berbentuk pelayanan di gereja di mana Anda berbakti. Sesuaikan pelayanan itu dengan talenta atau karunia yang Anda miliki. Anda pun dapat melayani di tempat pekerjaan Anda. Jadikan tempat kerja Anda sebagai lahan pelayanan Anda. Berikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Dalam pelayanan kita bisa berinteraksi dan berinterdependensi satu sama lain, sebagai bagian dari Tubuh Kristus. Setiap orang percaya saling membutuhkan dan saling melengkapi. Dalam keberbedaan dan keragaman ada kebersamaan dan kesatuan.
Belajarlah secara teratur untuk menyisihkan sejumlah dana untuk menolong mereka yang membutuhkan. Dengan berbuat kasih, iman Anda tidak mati. Iman Anda justru terus hidup, bertumbuh dan berkembang, karena disertai dengan perbuatan (Yakobus
2:17).

4. Penutup

Membangun iman merupakan proyek besar yang dilakukan oleh dua pihak: Allah dan Anda. Allah rindu iman Anda terus bertumbuh, semakin melekat kepada-Nya dan semakin mampu bertahan mengatasi segala angin dan badai kehidupan. Namun Ia tidak menciptakan Anda sebagai robot, melainkan sebagai manusia yang memiliki kehendak bebas. Jika Anda sendiri tidak segera bertindak membangun iman Anda, bagaimana iman itu dapat bertumbuh?
Selamat bertumbuh dalam iman. Imanuel, Allah beserta kita!

----- 00000 -----

Pdt. Petrus f. Setiadarma, MDiv.

Tidak ada komentar: